Pertanian Organik di Indonesia Semakin Menarik

Pertanian Organik

Sebelumnya web cantik organik sudah membahas tentang tren makanan organik di Indonesia. Kondisi pandemi yang sudah berlangsung hampir 2 tahun ini pun mendorong masyarakat untuk lebih memilih pola hidup sehat. Salah satunya adalah dengan konsumsi produk organik.

Pemerintah melalui Kementrian Pertanian sebenarnya sudah mendorong pertanian organik sejak 2015. Pencanangan program 1.000 Desa Pertanian Organik yang juga merupakan salah satu Nawacita Kabinet Kerja RI. Dengan target tanaman pangan 600 desa padi organik. Pada tahun 2016-2018 telah terealisasi 650 desa. Mencappai luasan 23.375 hektar dengan hasil rata-rata 5,46 ton per hektar[1].

Apa itu Pertanian Organik

Pertanian Organik adalah sistem produksi pertanian yang menghindari penggunaan bahan kimia sintetis. Mulai dari pupuk, anti hama, dan sebagainya menggunakan bahan yang alami. Sistem ini diakui mempunyai manfaat ekologis yang lebih bagus. Mampu memperbaiki mutu lahan yang terdegradasi akibat penggunaan pupuk anorganik secara terus-menurus. Terlebih lagi, dapat menghindarkan dampak kesehatan dan ekologis dari residu bahan kimiawi.

Budidaya tanaman organik ini memiliki wawasan lingkungan. Dengan memperhatikan sifat-sifat, kondisi dan kelestarian lingkungan hidup. Memanfaatkan sumber daya alam dalam lingkungan hidup sebaik mungkin. Meminimalisir kerusakan lingkungan dan melestarikan sumber daya alam.

Prinsip Pertanian Organik

Mengacu pada IFOAM, International Federation of Organic Agriculture Movements (IFOAM, 1992) ada 4 prinsip pertanian organik. The Principles of Health, Ecology, Fairness, and Care merupakan syarat berkembangnya pertanian organik [2].

Health – Kesehatan

Secara khusus, pertanian organik bertujuan untuk menghasilkan makanan berkualitas tinggi dan bergizi. Dapat memberikan kontribusi pada perawatan kesehatan dan kesejahteraan preventif. Oleh karena itu, penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan hewan dan bahan tambahan makanan yang dapat merugikan kesehatan harus dihindari. Pertanian organik meliputi pertanian, pengolahan, distribusi, atau konsumsi, untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan ekosistem dan organisme dari yang terkecil di dalam tanah hingga manusia.

Ecology – Ekologi

Pertanian organik disyaratkan mencapai keseimbangan ekologi melalui perancangan sistem pertanian, pembentukan habitat dan pemeliharaan keragaman genetik dan pertanian. Setiap pihak yang memproduksi, memproses, memperdagangkan, atau mengonsumsi produk organik harus melindungi dan memberi manfaat bagi lingkungan bersama termasuk lanskap, iklim, habitat, keanekaragaman hayati, udara, dan air.

Fairness – Keadilan

Keadilan ditandai dengan adanya kesetaraan, rasa hormat, keadilan dan pengelolaan dunia bersama. Baik di antara sesama manusia dan/atau dalam hubungan mereka dengan makhluk hidup lainnya. Prinsip ini menekankan bahwa hubungan yang dibangun menjamin keadilan di semua tingkatan dan untuk semua pihak. Dalam hal ini petani, pekerja, pengolah, distributor, pedagang dan konsumen. Dimana semua orang yang terlibat bisa mendapatkan kualitas hidup yang baik, berkontribusi pada kedaulatan pangan, dan pengurangan kemiskinan.

Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara adil dalam arti sosial dan ekologis. Dapat diwariskan untuk generasi mendatang. Sistem produksi, distribusi dan perdagangan yang terbuka dan adil serta memperhitungkan biaya lingkungan dan sosial yang nyata.

Care – Kepedulian

Pegiat pertanian organik dipersilahkan meningkatkan efisiensi dan produktivitas, selama tidak berisiko membahayakan kesehatan dan kesejahteraan. Perlu adanya peninjauan terhadap teknologi dan metode yang akan digunakan. Adanya pemahaman yang kurang lengkap tentang ekosistem dan pertanian, maka diperlukan kepedulian. Prinsip ini menyatakan bahwa kehati-hatian dan tanggung jawab menjadi perhatian utama dalam pengelolaan, pengembangan dan pilihan teknologi dalam pertanian organik.

Syarat Pertanian Organik

Ada 5 faktor yang menjadi syarat pertanian organik, yaitu: lingkungan, bahan tanam, pola tanam, pemupukan dan zat pengatur tumbuh, dan pengelolaan organisme pengganggu [3]. Berikut ini penjelasannya:

1. Lingkungan

Lokasi pertanian yang terbebas dari kontaminasi bahan-bahan sintetik. Tidak boleh berdekatan dengan area yang memakai pupuk buatan, pestisida kimia, bahan lain yang tidak diizinkan. Lahan yang sudah tercemar (intensifikasi) bisa digunakan namun perlu konversi selama 2 tahun dengan pengelolaan berdasarkan prinsip pertanian organik.

2. Benih Tanaman

Varietas yang ditanam sebaiknya yang telah beradaptasi baik di daerah yang bersangkutan, dan tidak berdampak negatif terhadap lingkungan. Benih dari hasil rekayasa genetika tidak boleh digunakan.

3. Pola Tanam

Pola tanam hendaknya berpijak pada prinsip-prinsip konservasi tanah dan air, berwawasan lingkungan menuju pertanian berkelanjutan

4. Pemupukan dan Zat Pengatur Tumbuh

Bahan organik sebagai pupuk adalah sebagai berikut :

– Berasal dari kebun atau luar kebun yang diusahakan secara organik
– Kotoran ternak, kompos sisa tanaman, pupuk hijau, jerami, mulsa lain, urin ternak, sampak kota (kompos) dan lain-lain bahan organik asalkan tidak tercemar bahan kimia sintetik atau zat-zat beracun.
– Pupuk buatan (mineral)
– Urea, ZA, SP36/TSP dan KCl, tidak boleh digunakan
– K2SO4 (Kalium Sulfat) boleh digunakan maksimal 40 kg/ha; kapur, kieserite, dolomite, fosfat batuan boleh digunakan
– Semua zat pengatur tumbuh tidak boleh digunakan

5. Pengelolaan Organisme Pengganggu

– Semua pestisida buatan (kimia) tidak boleh digunakan, kecuali yang diizinkan dan terdaftar pada IFOAM
– Pestisida hayati diperbolehkan

Referensi:
[1] Kementan Dorong Pertanian Organik, https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3924
[2] The Four Principles of Organic Agriculture | IFOAM, https://www.ifoam.bio/why-organic/shaping-agriculture/four-principles-organic
[3] Prinsip dasar pengembangan pertanian organik, https://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/buletin/52-buletin-nomor-5-tahun-2011/219-prinsip-dasar-pengembangan-pertanian-organik

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *